Jumat, 30 Maret 2012

Karya Ilmiah B.indonesia


UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT AIDS
Disusun oleh:
Kelas            : IX5
Nama           :




SMP Negri  Jakarta
Sekolah Standar Nasional
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini yang bertemakan “AIDS”.
Pada hakikatnya kami mengambil tema ini, karena kami ingin tahu AIDS itu meliputi apa saja, serta apa sebab dan akibatnya.
Sungguh pun demikian ibarat kata “TAK ADA GADING YANG TAK RETAK” pasti dalam kami membuat karya tulis ini ada kekurangan harap di maklumi.
Kami dapat membuat karya ilmiah ini berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Kepala sekolah bapak Ujang Dulhadi S.P.D. yang telah memberikan motivasinya sehingga kami dapat menjadi siswa yang berprestasi.
2.      Wakil kepala sekolah bapak H.Z Ansori S.P.D. yang telah memberikan inspirasinya kepada kami.
3.      Wali kelas bapak Bambang Haryono S.T. yang telah memberikan semangat dan perhatiannya kepada kami.
4.      Dewan guru yang sudah membantu kami dalam proses belajar.
5.      Pembimbing KTI kami ibu H.Rajiastuti S.P.D. yang telah memberikan motivasi, semangat, dukungan, perhatian, dan inspirasinya kepada kami, sehingga tugas karya ilmiah ini dapat terselesaikan
6.      Orang tua kami yang telah membantu dalam kesulitan
7.      Seluruh teman-teman 95 yang telah memberikan semangatnya kepada kami
8.      Saudara kami yang telah men-support kami selama ini.
9.      Teman-teman kami yang telah membantu mencarikan sumber.
            Terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu kami dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas karya tulis ini.
            Wassalammualaikum Wr.Wb
     


LEMBAR PERSEMBAHAN
الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
* hidup memberikan banyak peluang sukses,asal ada kemauan disitu pasti ada jalan.
* keberhasilan bukan ditentukan oleh besarnya otak seseorang,melainkan oleh besarnya cara berpikir seseorang.
ª  Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang masalah
AIDS dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua.
Penyakit AIDS pada saat ini belum ada obatnya, ini terbukti di berbagai acara televisi bahwa ada beberapa orang yang terkena penyakit AIDS namun belum dapat diobati karna belum adanya obat untuk mengatasi penyakit AIDS. Penyakit AIDS dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu faktor keturunan, lingkungan, dan seringnya berganti-ganti pasangan seks.
Bila kita terkena penyakit AIDS tubuh kita akan lemas dan tidak berdaya, bahkan anggota tubuh mendadak tidak dapat digerakan.
Dan dampak-dampak yang akan ditimbulkan dari penyakit AIDS adalah apabila ada seorang yang sedang mengandungdan sang ibu sedang menderita penyakit AIDS maka bayi yang akan ia lahirkan nantinya juga akan terkena penyakit AIDS.
Sebenarnya penyakit AIDS tidak perlu terjadi jika kita menyadari akan pentingnya kesehatan dalam hidup karena hanya dengan menjalani pola hidup yang sehat kita telah mulai menjauhi berbagai macam penyakit, salah satunya penyakit AIDS yang menyebabkan kematian secara perlahan.
1.2  Identifikasi masalah
Ø  Apakah HIV dan AIDS itu?
Ø  Benarkah AIDS murni penyakit kaum homoseks?
Ø  Apa yang Dilakukan HIV Pada Tubuh?
Ø  Kapan seseorang dikatakan HIV dan AIDS?
Ø  Bagaimana cara mencegah penyakit AIDS?
1.3  Perumusan masalah
Bagaimana cara mencegah penyakit AIDS?
1.4  Tujuan penelitian
Ø  Bahwa kami ingin mengetahui dampak-dampak dari penyakit AIDS
Ø  Kami juga ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan AIDS
Ø  Dan kami juga ingin memberitahu apa akibat dari penyakit AIDS
1.5  Kegunaan penelitian
Kegunaan secara umum:
Bahwa kami ingin memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang bahaya dari penyakit AIDS dan apa dampaknya bagi seseorang yang terkena penyakit AIDS.
Kegunaan secara khusus:
Ø  Kami dapat mengetahui dampak-dampak dari penyakit AIDS tersebut
Ø  Kami dapat mengetahui ciri-ciri ornag yang terkena penyakit AIDS, dan juga dapat mengetahui langkah-langkah awal untuk menghindarinya.




BAB II
KAJIAN TEORI
Ø  Menurut Moh Gilang dkk
AIDS adalah kependekan dari ”Acquired Immune Deficiency Syndrome” merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini ditemukan tahun 1979 di Amerika oleh Michael S.Gottlieck Federick P.Siegal.
Ø  Menurut Jonatan Weber, Annabel Ferriman
AIDS adalah singkatan dari ”Acquired Immune Deficiency Syndrome” (Sindrom Cacat Dapatan para Ilmunitas). Ini adalah infeksi virus yang bisa menyebabkan kerusakan yang parah dan tidak bisa diobati pada sistem imunitas, sehingga korbannya terbuka terhadap infeksi dan kanker tertentu.
Ø  Menurut Ahmad Shams Madyan
AIDS adalah salah satu penyakit paling menakutkan dewasa ini. Bukan hanya karna belum ditemukan obatnya, laju penyebaran pun dalam skala yang sangat mencemaskan. Korbannya bukan lagi kaum homoseksual, tetapi merambat ke semua kalangan tua-muda, kaya-miskin, perempuan-lelaki, homoseksual-heteroseksual.
Ø  Menurut Alya Andika
AIDS adalah termasuk penyakit menular yang ditularkan melalui hubungan klamin/transfusi darah maupun tukar-menukar jarum suntik yang tidak steril. Penyakit AIDS di Indonesia termasuk jenis penyakit yang baru. Berdasarkan para ahli, penyakit ini berasal dari negara-negara barat khususnya negara-negara yang menganut free seks, seperti negara Eroapa dan Amerika.
Ø  Menurut Wikipedia
Adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Ø  Menentukan tema
Ø  Mencari sumber
Ø  Membaca sumber
Ø  Meneliti sumber
Ø  Kesimpulan




BAB IV
PEMBAHASAN
Apakah HIV dan AIDS itu?
            HIV adalah kependekan dari human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yamn menyerang sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit. Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.
            AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang artinya kumpulan berbagai penyakit yang menyerang tubuh karena melemahnya daya tahan tubuh akibat terserang virys HIV. Seseorang baru disebut AIDS bila sudah menampakan berbagai gejala penyakit yang menyerang tubuh karena hilangnya daya tahan tubuh.
            Dengan demikian bila virus HIV ini menyerang tubuh penderita, akan menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh dan tubuh penderita tersebut sangat rentan terhadap infeksi virus atau bakteri lain, yang telah berada didalam tubuh sebelumnya maupun yang akan menjangkiti tubuh dikemudian hari.
Virus HIV ditularkan melalui kontak langsung antara membran mukosa atau aliran darah dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan ini dapat melibatkan dubur, vagina atau oral seks, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, transmisi dari ibu ke bayi selama kehamilan, melahirkan, atau menyusui, bahkan berasal dari paparan lainnya yang menkontaminasi salah satu dari cairan tubuh di atas
            Dewasa ini penyakit AIDS telah menjadi pandemik, yaitu telah menyebar keseluruh dunia dengan tingkat penyebaran yang telah sangat mencemaskan. Pada tahun 2010, menurut data dari WHO, diperkirakan penyakit ini telah diderita lebih dari 33,3 juta penduduk dunia, bahkan UNAIDS melaporkan 60 juta penduduk dunia telah terinfeksi virus ini. Kemudian berdasarkan data statistik badan kesehatan dunia tersebut diketahui dalam setiap tahunnya terjadi pertambahan infeksi (HIV/AIDS) sebagai pasien baru diatas 2,6 juta serta 1,8 juta diantaranya mengalami kematian setiap tahunnya. Sampai dengan tahun 2009 , UNAIDS melaporkan di seluruh dunia telah terjadi 25 juta kematian, dan 14 juta diantaranya adalah anak-anak.
Sejarah munculnya penyakit HIVdan AIDS
Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika – Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).
Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.
“Teori” Monyet Hijau.
1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.
2. “Pohon keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui “supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.
Catatan penting: Los Alamos kebetulan saja merupakan sentra pembuatan bom nuklir, hasil persekutuan mata-mata Cina, dan laboratorium tempat dilakukannya eksperimen rahasia radiasi manusia terhadap penduduk sipil yang tidak merasa curiga. Eksperimen ini telah dilakukan sejak tahun 1940-an hingga awal epidemik AIDS.
Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981). Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.
Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.
Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.
Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian? Keserupaan dengan FLU Burung. Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay
Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.
Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?
Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.
Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang sering dikumandangkan media.
Benarkah AIDS murni penyakit kaum homoseks?
            AIDS pertama kali dikenal di kalangan homoseks di New York. Namun, kasus-kasus disini juga terjadi di kalanghan heterosekks yang menerima darah yang tercemar, dan juga di kalangan pecandu obat melalui suntikan. Para pecandu itu memindahkan penyakit itu satu sama lain karena mereka memakai jarum suntik dan peralatan lainnya yang tercemar secara bersama-sama. Ini membuktikan bahwa anda tidak perlu menjadi homoseks untuk mendapatkan AIDS.
            Di Afrika, penyakit ini nampaknya didistribusikan secara heteroseksual; dan tentunya kita tahu bahwa pria bisa menulari pasangan seks lewat vagina. Namun belum jelas, apakah wanita yang tertular virus AIDS bisa menyebarkan virus itu kepada pasangan prianya melalui hubungan seks lewat vagina.
Apa yang Dilakukan HIV Pada Tubuh?
Virus ini menyerang limfosit tertentu yang di sebut sel-sel pembantu T (juga dikenal dengan nama sel-T), mengambil alih, dan menggandakan dirinya. Penggandaan ini akan menyebabkan hancurnya lebih banyak sel-T, yang berakibat rusaknya kemampuan tubuh untuk menahan serbuan kuman dan penyakit.
Saat jumlah sel-T menurun sampai ke tingkat yang paling rendah, orang-orang yang mengidap HIV menjadi lebih mudah terkena infeksi dan mereka biasanya menderita sejenis kanker yang dalam keadaan normal dapat dilawan oleh tubuh yang sehat. Kekebalan tubuh yang menurun ini (atau berkurangnya kekebalan tubuh) dikenal dengan nama AIDS dan dapat berkembang menjadi infeksi berat yang mengancam jiwa, berbagai jenis kanker, dan melemahnya sistem syaraf. Meskipun AIDS selalu merupakan akibat dari infeksi virus HIV, tidak semua orang yang mengidap HIV mengalami AIDS. Bahkan, orang dewasa yang terinfeksi HIV dapat kelihatan sehat wal’afiat selama bertahun-tahun sebelum mereka terkena AIDS.
Seberapa Sering HIV dan AIDS Terjadi?
Kasus pertama terjadinya AIDS dilaporkan pada tahun 1981, akan tetapi penyakit ini mungkin saja telah ada bertahun-tahun sebelum itu tanpa ada catatan. Infeksi HIV yang menyebabkan terjadinya AIDS telah menjadi penyebab terjangkitnya penyakit dan terjadinya kematian pada anak-anak, remaja dan orang dewasa usia muda di seluruh dunia. AIDS berada di urutan ke enam sebagai penyebab kematian untuk rentang usia 15 sampai 24 tahun di Amerika Serikat sejak tahun 1991.
Pada beberapa tahun terakhir, angka penularan AIDS meningkat dengan amat cepat diantara remaja dan orang dewasa muda. Setengah dari seluruh penularan HIV di Amerika Serikat terjadi pada pada orang-orang yang berusia dibawah 25 tahun; ribuan remaja terinfeksi HIV untuk pertama kali setiap tahunnya. Sebagian besar kasus HIV pada orang-orang yang berusia muda ditularkan melalui hubungan seks tanpa pelindung; sepertiganya disebabkan oleh penggunaan obat-obatan terlarang secara bergantian menggunakan jarum yang kotor dan terkontaminasi darah yang terinfeksi HIV.
Pada anak-anak, sebagian besar kasus AIDS dan hampir semua infeksi HIV baru diakibatkan oleh penularan virus HIV dari ibu ke anaknya pada masa kehamilan, kelahiran, atau melalui air susu.
Untungnya, obat-obatan yang saat ini diberikan pada wanita hamil yang positif mengidap HIV telah mengurangi jumlah penularan dari ibu ke anak secara signifikan di Amerika. Obat-obatan ini (seperti akan dijabarkan secara mendetil pada bab Pengobatan dalam artikel ini) juga digunakan untuk memperlambat atau mengurangi efek dari penyakit ini pada orang-orang yang telah terinfeksi. Sayangnya, obat-obatan ini tidak tersedia secara luas di dunia, terutama di negara-negara miskin yang paling terpuruk sebagai akibat dari terjangkitnya epidemi ini. Menyediakan akses ke pengobatan yang dapat menyelamatkan jiwa ini telah menjadi isu yang memiliki kepentingan global.
Bahaya HIV dan AIDS
            Oarang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Gejala-gejala HIV dan AIDS
            Gejala-gejala penyakit AIDS terutama ditunjukkan pada kondisi yang berkembang pada individu dengan gambaran penurunan sistem kekebalan tubuh. Kebanyakan kondisi ini akan digambrakan setelah penderita tersebut terinfeksi oleh bakteri, virus, jamur dan parasit dengan mudah yang diakibatkan penurunan sistem kekebalan tubuh yang dirusak oleh virus HIV.
Gejalan selanjutnya adalah infeksi sekunder pada orang dengan AIDS. Infeksi ini mempengaruhi hampir semua sistem organ. Orang dengan AIDS juga memiliki peningkatan risiko yang lebih besar terhadap berbagai kanker seperti sarkoma kaposi, kanker serviks dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :
Ø  Berat badan turun dengan drastis.
Ø  Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
Ø  Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
Ø  Mencret atau diare yang berkepanjangan.
Ø  Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
Ø  Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
Ø  Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.
Kapan seseorang dikatakan HIV dan AIDS?
            Seseorang dapat dikatakan HIV atau AIDS melalui 4 tahap yaitu:
Tahap Pertama:
Seseorang sudah terinfeksi HIV tetapi belum terdeteksi oleh tes darah. Tahap ini akan berlangsung 1-6 bulan sejak seseorang terpapar HIV. Pada tahap ini HIV sudah dapat ditularkan.
Tahap kedua:
             Berlangsung sekitar 2-10 tahun setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini tes darah akan menunjukan hasil positiv HIV tetapi belum menampakan gejala.
Tahap Ketiga:
            Mulai muncul gejala-gejala awal penyakit misalnya berkeringat yang berlebihan pada amalam hari, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang tidak sembuh-sembuh, nafsu makan berkurang sehingga berat badan mulai berkurang. Pada tahap ini sistem kekebalan tubuh mulai berkurang.
Tahap Keempat:
            Sudah masuk pada tahap AIDS. Kekebalan tubuh sangat berkurang. Penyakit yang timbul adalah kanker, sariawan, kanker kulit, infeksi paru-paru, infeksi usus, dan infeksi otak.
Bagaimana cara kerja virus AIDS?
            Virus AIDS terdiri dari untaian materi genetis yang disebut RNA, yang dikelilingi oleh suatu selubung protein tipis. Virus ini bisa menyerang sel-sel tubuh tertentu, terutama limfosit (sel putih) di dalam darah, memasukan materi genetisnya ke dalam kromoson (materi genetis dari sel yang telah diserangnya). Lebih banyak virus kemudian dihasilkannya, muncul dari permukaan sel ke dalam darah, sehingga sel-sel lain terinfeksi. Sekali suatu sel terinfeksi oleh virus AIDS =, sel itu pun perlahan-lahan dihancurkan, kehilangan semua kapasitas untuk berfungsi secara imunologis.
Bagian tubuh manakah yang diserang oleh virus AIDS?
            Virus AIDS, terutama menyerang limfosit (sel darah putih), dan khususnya suatu sub-kelompok limfosit yang disebut limfosit T pembantu. Ini adalah sel penting untuk pengaturan sistem imunitas. Sebagai tambahan pada limfosit T ini, virus AIDS bisa ditemukan secara bebas di dalam darah. Juga sangat mungkin bahwa sel-sel otak bisa terinfeksi secara langsung oleh virus AIDS. Penelitian belum menunjukan apakah ada sel-sel tubuh lain yang terserang, walaupun virus tadi telah diisolasi dari cairan tubuh seperti air liur, air mani, susu ibu, dan air mata.
Diagnosis Terhadap Infeksi HIV dan AIDS
Setiap wanita hamil harus menjalani tes HIV agar pencegahan penularan dari ibu ke anak dapat dilakukan lebih dini. Meskipun wanita tersebut telah memiliki anak sebelumnya dan anak-anak tersebut kelihatan sehat, mereka dapat saja terinfeksi HIV apabila wanita tersebut telah positif mengidap HIV pada saat mereka lahir. Tes darah diperlukan untuk memastikan hal tersebut.
Meskipun demikian, bila seorang bayi baru saja dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HIV, tidak ada cara yang pasti untuk mangetahui apakah bayi tersebut terinfeksi virus HIV. Hal ini dikarenakan bila sang ibu terinfeksi, tes ELISA yang dilakukan untuk memeriksa adanya antibodi HIV yang terdapat dalam darah bayi yang baru lahir hampir selalu menunjukkan tanda positif, karena darah bayi yang baru lahir akan mengandung antibodi HIV yang dibawa dari ibu yang terinfeksi HIV (melalui plasenta) meskipun bayi tersebut belum tentu terinfeksi HIV. Bayi-bayi ini mungkin akan tetap memiliki kandungan antibodi HIV yang positif sampai 8 bulan setelah kelahiran mereka, meskipun mereka tidak terinfeksi.

Anak yang terinfeksi HIV dari ibu mereka akan mulai membangun antibodi HIV sendiri dan biasanya akan menunjukkan hasil HIV positif setelah mereka berusia 18 bulan.
Anak-anak yg usianya lebih tua, remaja dan orang dewasa tes dilakukan untuk mencari infeksi HIV dengan menggunakan tes darah yang dikenal dengan nama tes ELISA (enzyme-linked immunoabsorbent assay), yang mendeteksi adanya antibodi HIV dalam darah. Antibodi adalah sejenis protein yang diproduksi oleh tubuh sebagai merespons terhadap infeksi HIV. Seseorang yang memiliki antibodi terhadap HIV disebut sebagai positif HIV. Bila hasil tes ELISA menunjukkan hasil positif maka hasil tersebut selalu ditegaskan dengan tes lain yang disebut Western blot. Bila kedua tes ini hasilnya positif, maka pasien tersebut hampir pasti terinfeksi dengan virus HIV.
Diagnosis yang paling akurat dari infeksi HIV pada anak-anak usia belia datang dari hasil tes yang menunjukkan adanya virus tersebut (bukan antibodi HIV-nya) dalam tubuh. Tes-tes ini termasuk juga kultur virus HIV dan PCR (polymerase chain reaction), suatu tes darah yang mencari adanya DNA virus HIV.
Adakah obat untuk menyembuhkan HIV dan AIDS?
            Sampai saat ini belum dijumpai obat yang dapat membunuh virus HIV. Obat-obatan yang ada hanya untuk mengurangi jumlah virus yang ada didalam tubuh dan memperpanjang hidup orang yang terinfeksi virus HIV.
Apakah mudah terkena AIDS?
            Tidak, AIDS tidak mudah menular. Bila kita melihat kaitan antara pasangan homoseks yang berhubungan tetap dan AIDS, hanaya 60% dari mereka yang terserang virus AIDS setelah satu tahun. Dengan demikian, hampir setengah dari mereka, wlaupun terpajan (exposed) secara tetap terhadap serangan virus itu, tidak tertulari. Namun demikian, semakin banyak orang yang telah tertulari berhubungan seks dengan anda, semakin besar kemungkinan anda tertulari. Ini juga berlaku bagi penyalah guna obat dngan suntikan, yang mungkin tertulari melalui jarum yang dipakai bersama-sama dengan pecandu lainnya yang juga tertulari.
Kemungkinan tertulari sebagai akibat transfusi darah bisa diabaikan, bila darah yang didonorkan sudah diperiksa untuk mengetahuiadanya virus tadi.
Penularan HIV dan AIDS
            Siapapun bisa tertular HIV dan AIDS: janin, bayi, anak-anak, remaja, laki, perempuan, orang tua, anak sekolah, sarjana, karyawan, tokoh agama, pejabat pemerintah. HIV dan AIDS tidak mengenal suku, agama, ras, usia, jenis kelamin.
            HIV ditularkan melalui cairan tubuh seperti cairan vagina, cairan sperma, cairan darah. Beberapa cara penularan:
Ø  Hubungan seks baik antar jenis kelamin yang berbeda (heteroseksual) maupun yang sama (homoseksual)
Ø  Penggunaan jarum suntik atau alat tusuk lain yang sudah tercemar HIV
Ø  Transfusi darah atau pertukaran darah dengan cara lain dari darah yang sudah tercemar HIV
Ø  Ibu hamil yang mengidap HIV dapat menularkan kepada janin yang dikandungnya
Ø  Air susu ibu
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina; kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (
Mother-to-Child Transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
HIV tidak ditularkan melalui:
Ø  Bersalaman
Ø  Batuk/bersin
Ø  Menggunakan telepon atau kloset/WC umum
Ø  Tempat duduk
Ø  Alat makn dan minum
Ø  Tinggal serumah dengan pengidap HIV
Ø  Cium Pipi
Ø  Gigitan nyamuk
Kelompok yang mempunyai resiko tinggi tertular AIDS :
Ø  Mereka yang sering melakukanhubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
Ø  Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
Ø  Penerima transfusi darah
Ø  Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
Ø  Pecandu narkotika suntikan.
Ø  Pasangan dari pengidap AIDS
Apakah penganut seks bebas mengandung risiko lebih besar terkena AIDS?
            Penganut seks bebas menanggung risiko lebih besar untuk penyakit hubungan seks mana pun pada setiap populasi. Ini juga berlaku untuk AIDS. Semakin banyak pasangan seksual yang anda miliki, baik pria ataupun wanita, semakin besar kemungkinan mendapatkan seseorang yang mengidap virus tersebut, yang mungkin selanjutnya menulari anda.
Bagaimana HIV dan AIDS dapat dicegah penularannya?
            Cara untuk mencegah penularan HIV dan AIDS, yaitu:
Ø  Abstinence – Puasa dan pantang berhubungan seks
Ø  Be faithful – Saling atau baku setia
Ø  Condom – Penggunaan kondom secara konsisten dan benar
Ø  Drugs – Tolak penggunaan NAPZA ( Narkotika,Psikotropika, dan Zat Adiktif  lain).
Ø  Equipment – Jangan pakai jarum suntik bersama-sama
Ø  Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
Ø  Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
Ø  Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
Ø   Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
Tiga jalur penyebaran utama virus HIV adalah; kontak seksual, paparan cairan tubuh atau jaringan yang terinfeksi, dan dari ibu ke janin atau anak selama periode kehamilan dan menyusui. Hal ini didasarkan dengan ditemukannya virus HIV pada air liur, air mata, dan urin orang yang terinfeksi.
Secara seksual merupakan mayoritas penyebaran infeksi virus HIV melalui kontak langsung pada saat berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom antara mitra, yang salah satunya mengidap virus HIV. Dengan demikian penggunaan Kondom pria atu wanita merupakan salah satu tindakan pencegahan dari penularan penyakit ini. Dan tentunya yang terbaik adalah setiap pasangan hidup seharusnya setia terhadap pasangan hidupnya, dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual.
Selain kondom, penelitian pada tahun 2010, menemukan bahwa gel vagina anti-mikroba dapat mengurangi tingkat infeksi pada wanita sebesar 50% setelah satu tahun penggunaan, dan sebesar 39% setelah dua setengah tahun. Hasil studi yang dilakukan oleh Pusat untuk Penelitian Program Aids di Afrika Selatan (CAPRISA), diterbitkan di majalah Science pada bulan Juli 2010, dan kemudian dipresentasikan pada konferensi bantuan internasional.
Untuk mencegah penularan virus HIV dari Ibu yang menderita ke bayi atau anaknya, direkomendasikan kepada ibu tersebut untuk tidak menyusui bayinya dan diganti dengan susu atau makanan pengganti lainnya.
Demikian pula untuk tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian, baik ditempat pelayanan kesehatan, maupun bagi orang-orang yang menggunakan narkoba dalam hidupnya.
Selain itu pelayan kesehatan, yaitu; dokter, dokter gigi, perawat dapat saja tertular penyakit ini selama melayani pasiennya. Sehingga direkomendasikan terhadap seluruh pelayan kesehatan untuk memperhatikan kondisi ini, untuk mencegah dirinyai penyebaran penyakit tersebut, dengan memperhatikan sterilitas dan preventif terhadap penyebaran penyakit ini. Dan terakhir yang juga penting adalah pendidikan terhadap masyarakat luar atas pentingnya pencegahan penyakit ini terhadap penularannya.
Denagn mengetahui cara pencegahan penularan HIV dan AIDS, remaja juga mengetahui kegiatan mana yang berisiko dan tidak berisiko bagi penularan HIV dan AIDS.
Pengetahuan mengenai cara HIV dan AIDS ditularkan membantu remaja untuk dengan kritis memahami bahwa persoalan HIV dan AIDS lebih kepada persoalan bagaimana manusia bertanggungjawab terhadap prilakunya. Dalam hal ini tanggung jawab bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga tanggung jawab kepada orang lain (karena mausia adalah mahluk sosial – manusia ada di antara manusia yang lain dan memenuhi kebutuhannya dari orang lain). Dalam sikap bertanggungjawab ini, manusia harus menghormati, melindungi dan menghargai manusia lain.
Dalam kenyataan, sering kali manusia yang berada di sekitar kita tidak menunjukkan tanggung jawabnya, karena tidak bersikap melindungi dan menghargai, bahkan cenderung mengarahkan perilaku orang lain ke pada kegiatan yang beresiko, yang merugikan dan mencelakakan. Di satu sisi, salah satu pihak sering “terpaksa” dan “tidak berdaya” untuk menolak dorongan yang ada dalam dirinya atau karena adanya doronagn dari pihak lain sehingga ia terlibat dalam kegiatan yang berisiko tersebut. Sebagai akibatnya ia membuat keputusan yang salah, yang sebenarnya sangat merugikan dirinya.
            Kepercayaan diri yang kuat akan membantu remaja untuk tidak lagi ‘terpaksa’ mengikuti dorongan diri sendiri maupun orang lain. Kepercayaan diri yang kuat bahwa “saya sanggup hidup lebih baik tanpa harus mengikuti dorongan-dorongan yang mengarah pada tindakan yang berisiko” bisa menyelamatkan seseorang dari ancaman HIV dan AIDS yang mematikan. Kepercayaan diri harus didukung dengan kemampuan memilih dan mengambil keputusan yang tepat dan benar.

Usaha-usaha yang dilakukan apabila terinfeksi virus AIDS
            Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan tepat waktu.
Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
            Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver” di Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang bisamenumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.
Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
Bagaimana seseorang mengetahui apakah ia sudah terinfeksi HIV?
            Tes HIV merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang sudah terinfeksi atau belum. Untuk melakukan tes HIV, harus disertai dengan konseling pra-test. Apabila tes yang dilakuakan menunjukan hasil negatif, positif, atau meragukan, konseling juga harus dilakukan. Konseling ini disebut dengan konseling pasca tes HIV. Konseling adalah hubungan kerjasama antara konselor dan klien untuk membantu klien memecahkan masalah yang dihadapinya. Konseling bertujuan menolong klien membuat keputusan untuk mengubah prilakunya menjadi prilaku yang sehat, yang bertanggungjawab, dan kemauan untuk mempertahankan perilakunya yang baru, maupun kemampuan menghadapi masa depan dengan lebih positif.
Bagaimana caranya untuk tes HIV?
Ø  Sebelum anda memeriksakan diri, konsultasilah terlebih dahulu kepada konselor atau tenaga kesehatan yang berpengalaman.
Ø  Ketahui dan pahami pengertian HIV/AIDS, faktor resiko dan cara penularan, introspeksi diri dan cara pencegahannya.
Ø  Apabila anda sudah yakin dan siap menerima segala resiko dan test HIV, silahkan periksa.
Ø  Pilihlah pemeriksaan tanpa identitas untuk menjaga kerahasiaan anda.
Ø  Test HIV dapat dilakukan dirumah sakit atau laboratorium kesehatan yang melayani Test HIV sesuai rujukan dari konselor anda (Tempat konsultasi dapat dilihat pada brosur ini)
Ø  Konsultasikan kembali hasil tes tersebut dan minta penjelasan arti dari hasil tes tersebut kepada konselor atau tenaga kesehatan yang berpengalaman.
TANDA-TANDA SESEORANG TERTULAR HIV
Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa menandai apakah seseorang telah tertular HIV, karena keberadaan virus HIV sendiri membutuhkan waktu yang cukup panjang (5 sampai 10 tahun hingga mencapai masa yang disebut fullblown AIDS). Adanya HIV di dalam darah bisa terjadi tanpa seseorang menunjukan gejala penyakit tertentu dan ini disebut masa HIV positif. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, maka dalam tes pertama tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah. Hal ini disebabkan kaena tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 3 – 6 bulan untuk membentuk antibodi yang nantinya akan dideteksi oleh tes darah tersebut. Masa ini disebut window period (periode jendela) . Dalam masa ini , bila orang tersebut ternyata sudah mempunyai virus HIV di dalam tubuhnya (walau pun belum bisa di deteksi melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV melalui perilaku yang disebutkan di atas tadi.
Secara umum, tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan AIDS adalah:
Ø  Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat
Ø  Demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
Ø  Diare berkepanjangan (lebih dri satu bulan)
Sedangkan gejala-gejala tambahan berupa :
Ø  Batuk berkepanjagan (lebih dari satu bulan)
Ø   Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
Ø   Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, seperti di bawah telinga, leher, ketiak dan lipatan paha.
Apakah IMS itu?
IMS (Infeksi Menular Seksual) sering juga disebut penyakit Kelamin, yaitu penyakit-penyakit yang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seks atau hubungan kelamin.
orang yang mengidap IMS memiliki resiko yang lebih besar untuk terinfeksi HIV, karena luka yang terbuka memberikan jalan masuk bagi HIV.
HIV terutama ditularkan lewat hubungan seks, karena itu HIV juga termasuk jenis IMS.
Apakah tanda-tanda atau gejala-gejala IMS?
Beberapa tanda atau gejala IMS adalah sebagai berikut :
Ø  Ada cairan yang keluar dari penis, vagina atau dubur. Terasa pedih atau panas sewaktu buang air kecil dan/atau melakukan hubungan seks.
Ø  Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki), serta pantat dan kaki. Pada wanita seringkali gejala ini tidak dirasakan, walaupun sebenarnya sudah terkena IMS.
Ø  Melepuh, lecet, kutil, ruam dan/atau pembengkakan di sekitar kelamin, alat kelamin dan/atau mulut.
Ø  Gejala seperti itu juga meliputi demam, pusing nyeri otot dan/atau pembengkakan kelenjar.
Ø  Jika anda merasakan salah satu tanda atau gejala diatas, segera periksa diri ke dokter   atau layanan kesehatan terdekat.
Tantangan dan harapan Pengobatan Penyakit AIDS
pengobatan terhadap AIDS masih menggunakan antivirus yang lazim disebut Abacavir. Anti virus ini menghambat transkirpsi atau replikasi protein virus HIV. Sehingga diharapkan dapat menghambat pertumbuhan virus HIV didalam tubuh penderita. Dengan obat ini orang yang terinfeksi HIV dan mengkonsumsi obat tersebut, akan mengalami peningkatan daya tahan tubuhnya. Sehingga dapat meningkatkan harapan hidup penderita AIDS.
Namun dilain sisi, antivirus Abacavir, mempunyai efek samping berupa lipodistrofi, dislipidemia, diare, resistensi insulin, peningkatan risiko kardiovaskular dan cacat lahir.
Sehingga untuk memperkuat kerja antivirus diatas, sebaiknya ditambahkan dengan suplemen dan komplementer medicine. Dewasa ini telah ditemukan cukup bukti hasil penelitian yang dapat mendukung penggunaan obat-obatan herbal, suplemen vitamin dan mineral pada orang yang terinfeksi HIV dan penderita AIDS.
Selain itu para peneliti dan ahli kesehatan, sedang berjuang keras untuk menemukan Vaksin monoclonal anti virus, yang dapat secara efektif mencegah dan sekaligus mengobati penyakit AIDS. Menurut laporan New England Journal of Medicine 2011, dan berdasarkan uji coba pra klinis telah ditemukan antivirus yang berfokus pada antibody monoclonal tersebut.
Diharapkan penelitian ini akan berhasil, sehingga zat tersebut akan memberikan proteksi yang komprehensif terhadap daya tahan tubuh penderita, yang pada akhirnya dapat membunuh virus HIV didalam tubuh. Sehingga kematian jutaan umat manusia diseluruh dunia akibat virus HIV dapat dicegah.


BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
KESIMPULAN
Tuhan YME. Mempunyai kekuasaan dalam mengatur segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini, Dialah yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya. Begitupun dengan segala peristiwa yang terjadi dimuka bumi ini misalnya : kebahagiaan, kesedihan bencana alam, kelahiran, kematian, dan sebaginya. Muncullah virus HIV/AIDS merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah kehidupan manusia.
HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia, dan dan dapat menyebabkan timbulnya AIDS, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan lam kelamaan akan meninggal, sudah menjadi sifat manusia yang selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kits umat manusia sudah mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks, Mucikari, dan orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual diluar nikah. Dan berbahaya, dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya.
Adapun gejala-gejala yang dapat kita lihatpada penderita AIDS yaitu demam yang berkepanjangan di sertai keringat malam, batuk dan sariwan yang terus menerus,berat badan turun dengan drastis, dsb, yang akan di akhiri dengan kematian.
Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya.
AIDS merupakan cobaan atau bahkan hukuman daru Tuhan,yang tidak pernah di duga oleh umat manusia.
Tapi bagaimanapun beratnya cobaan yang diberikan, Tuhan YME. Akan selalu membukakan jalan bagi umatnya. Misalnya : sekarang dicanada telah ada obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
SARAN
Ø  Hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan AIDS.
Ø  Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-ganti pasangan seksual.
Ø  Apabila  berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu apakah alat  suntik itu steril atau tidak.
Ø  Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih  dahulu perikasakan apakah tranfusi darah itu bebas dari virus HIV.
Ø  Bagi para generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika melalui alat suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja menularkan AIDS, karena alat-alat aeperti itu tidak ada gunanya.dan hindarkan diri dari pergaulan bebas yang bersifat negatif.
Ø  Apabila ada seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan denganbaik, agar segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa menghindarkan diri sejak dini dari AIDS.
Ø  Orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS tidak menular pada pasangan seksualnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar