UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT AIDS
Disusun oleh:
Kelas
: IX5
Nama :
SMP Negri Jakarta
Sekolah Standar Nasional
2012
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan
mengucapkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT yang maha kuasa yang
telah memberikan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya
tulis ini yang bertemakan “AIDS”.
Pada
hakikatnya kami mengambil tema ini, karena kami ingin tahu AIDS itu meliputi
apa saja, serta apa sebab dan akibatnya.
Sungguh
pun demikian ibarat kata “TAK ADA GADING YANG TAK RETAK” pasti dalam kami
membuat karya tulis ini ada kekurangan harap di maklumi.
Kami
dapat membuat karya ilmiah ini berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Kepala sekolah bapak Ujang Dulhadi
S.P.D. yang telah memberikan motivasinya sehingga kami dapat menjadi siswa yang
berprestasi.
2.
Wakil kepala sekolah bapak H.Z Ansori
S.P.D. yang telah memberikan inspirasinya kepada kami.
3.
Wali kelas bapak Bambang Haryono S.T.
yang telah memberikan semangat dan perhatiannya kepada kami.
4.
Dewan guru yang sudah membantu kami
dalam proses belajar.
5.
Pembimbing KTI kami ibu H.Rajiastuti
S.P.D. yang telah memberikan motivasi, semangat, dukungan, perhatian, dan
inspirasinya kepada kami, sehingga tugas karya ilmiah ini dapat terselesaikan
6.
Orang tua kami yang telah membantu dalam
kesulitan
7.
Seluruh teman-teman 95 yang telah
memberikan semangatnya kepada kami
8.
Saudara kami yang telah men-support kami
selama ini.
9. Teman-teman
kami yang telah membantu mencarikan sumber.
Terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu kami
dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas karya tulis ini.
Wassalammualaikum Wr.Wb
LEMBAR PERSEMBAHAN
الرَّحِيمِ الرَّحْمنِ اللهِ بِسْمِ
* hidup memberikan banyak
peluang sukses,asal ada kemauan disitu pasti ada jalan.
*
keberhasilan bukan ditentukan oleh besarnya otak seseorang,melainkan oleh
besarnya cara berpikir seseorang.
ª
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai
sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui,
dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang masalah
AIDS
dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental.
Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun
seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit
AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung
karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi
mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan
penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS
adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua.
Penyakit
AIDS pada saat ini belum ada obatnya, ini terbukti di berbagai acara televisi
bahwa ada beberapa orang yang terkena penyakit AIDS namun belum dapat diobati
karna belum adanya obat untuk mengatasi penyakit AIDS. Penyakit AIDS dapat
terjadi karena beberapa faktor, yaitu faktor keturunan, lingkungan, dan
seringnya berganti-ganti pasangan seks.
Bila
kita terkena penyakit AIDS tubuh kita akan lemas dan tidak berdaya, bahkan
anggota tubuh mendadak tidak dapat digerakan.
Dan
dampak-dampak yang akan ditimbulkan dari penyakit AIDS adalah apabila ada
seorang yang sedang mengandungdan sang ibu sedang menderita penyakit AIDS maka
bayi yang akan ia lahirkan nantinya juga akan terkena penyakit AIDS.
Sebenarnya
penyakit AIDS tidak perlu terjadi jika kita menyadari akan pentingnya kesehatan
dalam hidup karena hanya dengan menjalani pola hidup yang sehat kita telah
mulai menjauhi berbagai macam penyakit, salah satunya penyakit AIDS yang
menyebabkan kematian secara perlahan.
1.2 Identifikasi
masalah
Ø Apakah
HIV dan AIDS itu?
Ø Benarkah
AIDS murni penyakit kaum homoseks?
Ø Apa
yang Dilakukan HIV Pada Tubuh?
Ø Kapan
seseorang dikatakan HIV dan AIDS?
Ø Bagaimana
cara mencegah penyakit AIDS?
1.3 Perumusan
masalah
Bagaimana
cara mencegah penyakit AIDS?
1.4 Tujuan
penelitian
Ø Bahwa
kami ingin mengetahui dampak-dampak dari penyakit AIDS
Ø Kami
juga ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan AIDS
Ø Dan
kami juga ingin memberitahu apa akibat dari penyakit AIDS
1.5 Kegunaan
penelitian
Kegunaan
secara umum:
Bahwa kami ingin memberikan penjelasan
kepada masyarakat tentang bahaya dari penyakit AIDS dan apa dampaknya bagi
seseorang yang terkena penyakit AIDS.
Kegunaan
secara khusus:
Ø Kami
dapat mengetahui dampak-dampak dari penyakit AIDS tersebut
Ø Kami
dapat mengetahui ciri-ciri ornag yang terkena penyakit AIDS, dan juga dapat
mengetahui langkah-langkah awal untuk menghindarinya.
BAB
II
KAJIAN TEORI
Ø Menurut
Moh Gilang dkk
AIDS adalah kependekan dari ”Acquired
Immune Deficiency Syndrome” merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia. Penyakit ini ditemukan tahun 1979 di Amerika oleh Michael
S.Gottlieck Federick P.Siegal.
Ø Menurut
Jonatan Weber, Annabel Ferriman
AIDS adalah singkatan dari ”Acquired
Immune Deficiency Syndrome” (Sindrom Cacat Dapatan para Ilmunitas). Ini adalah
infeksi virus yang bisa menyebabkan kerusakan yang parah dan tidak bisa diobati
pada sistem imunitas, sehingga korbannya terbuka terhadap infeksi dan kanker
tertentu.
Ø Menurut
Ahmad Shams Madyan
AIDS adalah salah satu penyakit paling
menakutkan dewasa ini. Bukan hanya karna belum ditemukan obatnya, laju
penyebaran pun dalam skala yang sangat mencemaskan. Korbannya bukan lagi kaum
homoseksual, tetapi merambat ke semua kalangan tua-muda, kaya-miskin,
perempuan-lelaki, homoseksual-heteroseksual.
Ø Menurut
Alya Andika
AIDS adalah termasuk penyakit menular
yang ditularkan melalui hubungan klamin/transfusi darah maupun tukar-menukar jarum
suntik yang tidak steril. Penyakit AIDS di Indonesia termasuk jenis penyakit
yang baru. Berdasarkan para ahli, penyakit ini berasal dari negara-negara barat
khususnya negara-negara yang menganut free seks, seperti negara Eroapa dan
Amerika.
Ø Menurut
Wikipedia
Adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV; atau
infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus
(atau disingkat HIV) yaitu
virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus
ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada
dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum
benar-benar bisa disembuhkan.HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan
melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran
mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan
dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang
terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin,
atau menyusui, serta
bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.Para ilmuwan umumnya
berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS
telah menjadi wabah penyakit. AIDS
diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang
sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan demikian, penyakit ini
merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Ø Menentukan
tema
Ø Mencari
sumber
Ø Membaca
sumber
Ø Meneliti
sumber
Ø Kesimpulan
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Apakah HIV
dan AIDS itu?
HIV
adalah kependekan dari human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yamn menyerang
sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah
terserang berbagai penyakit. Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu
terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi
HIV.
AIDS
adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang
artinya kumpulan berbagai penyakit yang menyerang tubuh karena melemahnya daya
tahan tubuh akibat terserang virys HIV. Seseorang baru disebut AIDS bila sudah
menampakan berbagai gejala penyakit yang menyerang tubuh karena hilangnya daya
tahan tubuh.
Dengan demikian bila virus HIV ini
menyerang tubuh penderita, akan menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh
dan tubuh penderita tersebut sangat rentan terhadap infeksi virus atau bakteri
lain, yang telah berada didalam tubuh sebelumnya maupun yang akan menjangkiti
tubuh dikemudian hari.
Virus HIV ditularkan melalui kontak langsung antara
membran mukosa atau aliran darah dengan cairan tubuh yang mengandung HIV,
seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.
Penularan ini dapat melibatkan dubur, vagina atau oral seks, transfusi darah,
jarum suntik yang terkontaminasi, transmisi dari ibu ke bayi selama kehamilan,
melahirkan, atau menyusui, bahkan berasal dari paparan lainnya yang
menkontaminasi salah satu dari cairan tubuh di atas
Dewasa
ini penyakit AIDS telah menjadi pandemik, yaitu telah menyebar keseluruh dunia
dengan tingkat penyebaran yang telah sangat mencemaskan. Pada tahun 2010,
menurut data dari WHO, diperkirakan penyakit ini telah diderita lebih dari 33,3
juta penduduk dunia, bahkan UNAIDS melaporkan 60 juta penduduk dunia telah
terinfeksi virus ini. Kemudian berdasarkan data statistik badan kesehatan dunia
tersebut diketahui dalam setiap tahunnya terjadi pertambahan infeksi (HIV/AIDS)
sebagai pasien baru diatas 2,6 juta serta 1,8 juta diantaranya mengalami
kematian setiap tahunnya. Sampai dengan tahun 2009 , UNAIDS melaporkan di
seluruh dunia telah terjadi 25 juta kematian, dan 14 juta diantaranya adalah
anak-anak.
Sejarah
munculnya penyakit HIVdan AIDS
Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari
simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui
rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa
Media Amerika – Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press
2006 h. 192).
Tulisan
Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV,
juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian
menutup-nutupinya.
“Teori” Monyet Hijau.
1.Tidak
sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia.
Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen
penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah
“senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan
membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori
konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika
yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah
membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator
AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam
liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan
teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul
penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.
2. “Pohon keturunan”
filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja)
ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang
berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui
“supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati
spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.
Catatan
penting: Los Alamos kebetulan saja merupakan sentra pembuatan bom nuklir, hasil
persekutuan mata-mata Cina, dan laboratorium tempat dilakukannya eksperimen
rahasia radiasi manusia terhadap penduduk sipil yang tidak merasa curiga.
Eksperimen ini telah dilakukan sejak tahun 1940-an hingga awal epidemik AIDS.
Eksperimen
Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981). Ribuan pria gay mendaftar
sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori
pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa
tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait
gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B
dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai
asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin
hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter
senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari
kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.
Kemungkinan
besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika
itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota
pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.
Apakah
jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS?
Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS
berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di
kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen
dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik
sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen
hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun
sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan
memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk
Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang
juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru
muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin
inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi
gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi
apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.
Umum
diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara
di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada
awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”,
faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus
AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan
pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi
preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian? Keserupaan dengan
FLU Burung. Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil
mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai
orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang
menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan
rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan
non-gay
Sebaliknya, Strain HIV yang
umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher
rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung
berjangkit pada kalangan heteroseksual.
Para pakar
AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal
Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat
di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar
mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?
Telah
diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi
retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun
1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya
virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial
“tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari
Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan
bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara
orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali.
Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras
tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.
Berkat
bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh
dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan
virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa
tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang
sering dikumandangkan media.
Benarkah AIDS murni penyakit kaum
homoseks?
AIDS pertama kali dikenal di kalangan homoseks di New
York. Namun, kasus-kasus disini juga terjadi di kalanghan heterosekks yang
menerima darah yang tercemar, dan juga di kalangan pecandu obat melalui
suntikan. Para pecandu itu memindahkan penyakit itu satu sama lain karena
mereka memakai jarum suntik dan peralatan lainnya yang tercemar secara
bersama-sama. Ini membuktikan bahwa anda tidak perlu menjadi homoseks untuk
mendapatkan AIDS.
Di Afrika, penyakit ini nampaknya didistribusikan secara
heteroseksual; dan tentunya kita tahu bahwa pria bisa menulari pasangan seks
lewat vagina. Namun belum jelas, apakah wanita yang tertular virus AIDS bisa
menyebarkan virus itu kepada pasangan prianya melalui hubungan seks lewat
vagina.
Apa
yang Dilakukan HIV Pada Tubuh?
Virus ini
menyerang limfosit tertentu yang di sebut sel-sel pembantu T (juga dikenal
dengan nama sel-T), mengambil alih, dan menggandakan dirinya. Penggandaan ini
akan menyebabkan hancurnya lebih banyak sel-T, yang berakibat rusaknya
kemampuan tubuh untuk menahan serbuan kuman dan penyakit.
Saat jumlah
sel-T menurun sampai ke tingkat yang paling rendah, orang-orang yang mengidap
HIV menjadi lebih mudah terkena infeksi dan mereka biasanya menderita sejenis
kanker yang dalam keadaan normal dapat dilawan oleh tubuh yang sehat. Kekebalan
tubuh yang menurun ini (atau berkurangnya kekebalan tubuh) dikenal dengan nama AIDS
dan dapat berkembang menjadi infeksi berat yang mengancam jiwa, berbagai jenis
kanker, dan melemahnya sistem syaraf. Meskipun AIDS selalu merupakan akibat
dari infeksi virus HIV, tidak semua orang yang mengidap HIV mengalami AIDS.
Bahkan, orang dewasa yang terinfeksi HIV dapat kelihatan sehat wal’afiat selama
bertahun-tahun sebelum mereka terkena AIDS.
Seberapa
Sering HIV dan AIDS Terjadi?
Kasus pertama
terjadinya AIDS dilaporkan pada tahun 1981, akan tetapi penyakit ini mungkin
saja telah ada bertahun-tahun sebelum itu tanpa ada catatan. Infeksi HIV yang
menyebabkan terjadinya AIDS telah menjadi penyebab terjangkitnya penyakit dan
terjadinya kematian pada anak-anak, remaja dan orang dewasa usia muda di
seluruh dunia. AIDS berada di urutan ke enam sebagai penyebab kematian untuk
rentang usia 15 sampai 24 tahun di Amerika Serikat sejak tahun 1991.
Pada beberapa
tahun terakhir, angka penularan AIDS meningkat dengan amat cepat diantara
remaja dan orang dewasa muda. Setengah dari seluruh penularan HIV di Amerika
Serikat terjadi pada pada orang-orang yang berusia dibawah 25 tahun; ribuan
remaja terinfeksi HIV untuk pertama kali setiap tahunnya. Sebagian besar kasus
HIV pada orang-orang yang berusia muda ditularkan melalui hubungan seks tanpa
pelindung; sepertiganya disebabkan oleh penggunaan obat-obatan terlarang secara
bergantian menggunakan jarum yang kotor dan terkontaminasi darah yang
terinfeksi HIV.
Pada anak-anak,
sebagian besar kasus AIDS dan hampir semua infeksi HIV baru diakibatkan oleh
penularan virus HIV dari ibu ke anaknya pada masa kehamilan, kelahiran, atau
melalui air susu.
Untungnya,
obat-obatan yang saat ini diberikan pada wanita hamil yang positif mengidap HIV
telah mengurangi jumlah penularan dari ibu ke anak secara signifikan di
Amerika. Obat-obatan ini (seperti akan dijabarkan secara mendetil pada bab
Pengobatan dalam artikel ini) juga digunakan untuk memperlambat atau mengurangi
efek dari penyakit ini pada orang-orang yang telah terinfeksi. Sayangnya,
obat-obatan ini tidak tersedia secara luas di dunia, terutama di negara-negara
miskin yang paling terpuruk sebagai akibat dari terjangkitnya epidemi ini.
Menyediakan akses ke pengobatan yang dapat menyelamatkan jiwa ini telah menjadi
isu yang memiliki kepentingan global.
Bahaya HIV dan AIDS
Oarang
yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama
hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan
penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang
bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan
tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya
akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi
akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya
sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak
berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Gejala-gejala
HIV dan AIDS
Gejala-gejala
penyakit AIDS terutama ditunjukkan pada kondisi yang berkembang pada individu
dengan gambaran penurunan sistem kekebalan tubuh. Kebanyakan kondisi ini akan
digambrakan setelah penderita tersebut terinfeksi oleh bakteri, virus, jamur
dan parasit dengan mudah yang diakibatkan penurunan sistem kekebalan tubuh yang
dirusak oleh virus HIV.
Gejalan
selanjutnya adalah infeksi sekunder pada orang dengan AIDS. Infeksi ini
mempengaruhi hampir semua sistem organ. Orang dengan AIDS juga memiliki
peningkatan risiko yang lebih besar terhadap berbagai kanker seperti sarkoma
kaposi, kanker serviks dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
Sejak
pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam
tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun
terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala
AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri
adalah :
Ø Berat badan
turun dengan drastis.
Ø Demam yang
berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
Ø Pembesaran
kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
Ø Mencret atau
diare yang berkepanjangan.
Ø Timbulnya
bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
Ø Sesak nafas
dan batuk yang berkepanjangan.
Ø Sariawan
yang tidak sembuh-sembuh.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat
pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.
Kapan seseorang dikatakan HIV dan
AIDS?
Seseorang dapat dikatakan HIV atau
AIDS melalui 4 tahap yaitu:
Tahap
Pertama:
Seseorang
sudah terinfeksi HIV tetapi belum terdeteksi oleh tes darah. Tahap ini akan
berlangsung 1-6 bulan sejak seseorang terpapar HIV. Pada tahap ini HIV sudah
dapat ditularkan.
Tahap
kedua:
Berlangsung sekitar 2-10 tahun setelah
seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini tes darah akan menunjukan hasil
positiv HIV tetapi belum menampakan gejala.
Tahap
Ketiga:
Mulai muncul gejala-gejala awal
penyakit misalnya berkeringat yang berlebihan pada amalam hari, diare terus
menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang tidak sembuh-sembuh,
nafsu makan berkurang sehingga berat badan mulai berkurang. Pada tahap ini
sistem kekebalan tubuh mulai berkurang.
Tahap
Keempat:
Sudah
masuk pada tahap AIDS. Kekebalan tubuh sangat berkurang. Penyakit yang timbul
adalah kanker, sariawan, kanker kulit, infeksi paru-paru, infeksi usus, dan
infeksi otak.
Bagaimana cara kerja virus AIDS?
Virus
AIDS terdiri dari untaian materi genetis yang disebut RNA, yang dikelilingi
oleh suatu selubung protein tipis. Virus ini bisa menyerang sel-sel tubuh
tertentu, terutama limfosit (sel
putih) di dalam darah, memasukan materi genetisnya ke dalam kromoson (materi
genetis dari sel yang telah diserangnya). Lebih banyak virus kemudian
dihasilkannya, muncul dari permukaan sel ke dalam darah, sehingga sel-sel lain
terinfeksi. Sekali suatu sel terinfeksi oleh virus AIDS =, sel itu pun perlahan-lahan
dihancurkan, kehilangan semua kapasitas untuk berfungsi secara imunologis.
Bagian tubuh manakah yang diserang
oleh virus AIDS?
Virus AIDS, terutama menyerang limfosit (sel darah putih), dan
khususnya suatu sub-kelompok limfosit yang
disebut limfosit T pembantu. Ini
adalah sel penting untuk pengaturan sistem imunitas. Sebagai tambahan pada limfosit T ini, virus AIDS bisa
ditemukan secara bebas di dalam darah. Juga sangat mungkin bahwa sel-sel otak
bisa terinfeksi secara langsung oleh virus AIDS. Penelitian belum menunjukan
apakah ada sel-sel tubuh lain yang terserang, walaupun virus tadi telah
diisolasi dari cairan tubuh seperti air liur, air mani, susu ibu, dan air mata.
Diagnosis
Terhadap Infeksi HIV dan AIDS
Setiap wanita hamil harus menjalani tes HIV agar
pencegahan penularan dari ibu ke anak dapat dilakukan lebih dini. Meskipun
wanita tersebut telah memiliki anak sebelumnya dan anak-anak tersebut kelihatan
sehat, mereka dapat saja terinfeksi HIV apabila wanita tersebut telah positif mengidap
HIV pada saat mereka lahir. Tes darah diperlukan untuk memastikan hal tersebut.
Meskipun demikian, bila seorang bayi baru saja
dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HIV, tidak ada cara yang pasti untuk
mangetahui apakah bayi tersebut terinfeksi virus HIV. Hal ini dikarenakan bila
sang ibu terinfeksi, tes ELISA yang dilakukan untuk memeriksa adanya antibodi
HIV yang terdapat dalam darah bayi yang baru lahir hampir selalu menunjukkan
tanda positif, karena darah bayi yang baru lahir akan mengandung antibodi HIV
yang dibawa dari ibu yang terinfeksi HIV (melalui plasenta) meskipun bayi
tersebut belum tentu terinfeksi HIV. Bayi-bayi ini mungkin akan tetap memiliki
kandungan antibodi HIV yang positif sampai 8 bulan setelah kelahiran mereka,
meskipun mereka tidak terinfeksi.
Anak yang terinfeksi HIV dari ibu mereka akan mulai membangun antibodi HIV sendiri dan biasanya akan menunjukkan hasil HIV positif setelah mereka berusia 18 bulan.
Anak yang terinfeksi HIV dari ibu mereka akan mulai membangun antibodi HIV sendiri dan biasanya akan menunjukkan hasil HIV positif setelah mereka berusia 18 bulan.
Anak-anak yg usianya lebih tua, remaja dan orang
dewasa tes dilakukan untuk mencari infeksi HIV dengan menggunakan tes darah
yang dikenal dengan nama tes ELISA (enzyme-linked immunoabsorbent assay), yang
mendeteksi adanya antibodi HIV dalam darah. Antibodi adalah sejenis protein
yang diproduksi oleh tubuh sebagai merespons terhadap infeksi HIV. Seseorang
yang memiliki antibodi terhadap HIV disebut sebagai positif HIV. Bila hasil tes
ELISA menunjukkan hasil positif maka hasil tersebut selalu ditegaskan dengan
tes lain yang disebut Western blot. Bila kedua tes ini hasilnya positif, maka
pasien tersebut hampir pasti terinfeksi dengan virus HIV.
Diagnosis yang paling akurat dari infeksi HIV pada
anak-anak usia belia datang dari hasil tes yang menunjukkan adanya virus
tersebut (bukan antibodi HIV-nya) dalam tubuh. Tes-tes ini termasuk juga kultur
virus HIV dan PCR (polymerase chain reaction), suatu tes darah yang mencari
adanya DNA virus HIV.
Adakah obat untuk menyembuhkan HIV
dan AIDS?
Sampai saat ini belum dijumpai obat yang dapat membunuh virus HIV.
Obat-obatan yang ada hanya untuk mengurangi jumlah virus yang ada didalam tubuh
dan memperpanjang hidup orang yang terinfeksi virus HIV.
Apakah mudah terkena AIDS?
Tidak, AIDS tidak mudah menular. Bila kita melihat kaitan antara pasangan
homoseks yang berhubungan tetap dan AIDS, hanaya 60% dari mereka yang terserang
virus AIDS setelah satu tahun. Dengan demikian, hampir setengah dari mereka,
wlaupun terpajan (exposed) secara
tetap terhadap serangan virus itu, tidak tertulari. Namun demikian, semakin
banyak orang yang telah tertulari berhubungan seks dengan anda, semakin besar
kemungkinan anda tertulari. Ini juga berlaku bagi penyalah guna obat dngan
suntikan, yang mungkin tertulari melalui jarum yang dipakai bersama-sama dengan
pecandu lainnya yang juga tertulari.
Kemungkinan
tertulari sebagai akibat transfusi darah bisa diabaikan, bila darah yang
didonorkan sudah diperiksa untuk mengetahuiadanya virus tadi.
Penularan HIV dan AIDS
Siapapun bisa tertular HIV dan AIDS:
janin, bayi, anak-anak, remaja, laki, perempuan, orang tua, anak sekolah,
sarjana, karyawan, tokoh agama, pejabat pemerintah. HIV dan AIDS tidak mengenal
suku, agama, ras, usia, jenis kelamin.
HIV ditularkan melalui cairan tubuh
seperti cairan vagina, cairan sperma, cairan darah. Beberapa cara penularan:
Ø Hubungan
seks baik antar jenis kelamin yang berbeda (heteroseksual) maupun yang sama
(homoseksual)
Ø Penggunaan
jarum suntik atau alat tusuk lain yang sudah tercemar HIV
Ø Transfusi
darah atau pertukaran darah dengan cara lain dari darah yang sudah tercemar HIV
Ø Ibu
hamil yang mengidap HIV dapat menularkan kepada janin yang dikandungnya
Ø Air
susu ibu
Penularan
ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat
vagina; kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
HIV tidak ditularkan melalui:
Ø Bersalaman
Ø Batuk/bersin
Ø Menggunakan
telepon atau kloset/WC umum
Ø Tempat
duduk
Ø Alat
makn dan minum
Ø Tinggal
serumah dengan pengidap HIV
Ø Cium
Pipi
Ø Gigitan
nyamuk
Kelompok yang mempunyai resiko
tinggi tertular AIDS :
Ø Mereka yang
sering melakukanhubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna
susila dan pelanggannya.
Ø Mereka yang
mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan hubungan
dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama
wanita ), Waria dan mucikari.
Ø Penerima
transfusi darah
Ø Bayi yang
dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
Ø Pecandu
narkotika suntikan.
Ø Pasangan
dari pengidap AIDS
Apakah penganut seks bebas
mengandung risiko lebih besar terkena AIDS?
Penganut
seks bebas menanggung risiko lebih besar untuk penyakit hubungan seks mana pun
pada setiap populasi. Ini juga berlaku untuk AIDS. Semakin banyak pasangan
seksual yang anda miliki, baik pria ataupun wanita, semakin besar kemungkinan
mendapatkan seseorang yang mengidap virus tersebut, yang mungkin selanjutnya
menulari anda.
Bagaimana HIV dan AIDS dapat
dicegah penularannya?
Cara untuk mencegah penularan HIV
dan AIDS, yaitu:
Ø Abstinence
– Puasa dan pantang berhubungan seks
Ø Be faithful
– Saling atau baku setia
Ø Condom
– Penggunaan kondom secara konsisten dan benar
Ø Drugs
– Tolak penggunaan NAPZA ( Narkotika,Psikotropika, dan Zat Adiktif lain).
Ø Equipment
– Jangan pakai jarum suntik bersama-sama
Ø Hindarkan
hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang
pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
Ø Pergunakan
kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
Ø Ibu yang
darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil.
Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
Ø Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk
menjadi donor darah.
Tiga jalur penyebaran utama virus
HIV adalah; kontak seksual, paparan cairan tubuh atau jaringan yang terinfeksi,
dan dari ibu ke janin atau anak selama periode kehamilan dan menyusui. Hal ini
didasarkan dengan ditemukannya virus HIV pada air liur, air mata, dan urin
orang yang terinfeksi.
Secara seksual merupakan mayoritas penyebaran infeksi
virus HIV melalui kontak langsung pada saat berhubungan seksual tanpa
menggunakan kondom antara mitra, yang salah satunya mengidap virus HIV. Dengan
demikian penggunaan Kondom pria atu wanita merupakan salah satu tindakan
pencegahan dari penularan penyakit ini. Dan tentunya yang terbaik adalah setiap
pasangan hidup seharusnya setia terhadap pasangan hidupnya, dengan tidak
berganti-ganti pasangan seksual.
Selain kondom, penelitian pada tahun
2010, menemukan bahwa gel vagina anti-mikroba dapat mengurangi tingkat infeksi
pada wanita sebesar 50% setelah satu tahun penggunaan, dan sebesar 39% setelah
dua setengah tahun. Hasil studi yang dilakukan oleh Pusat untuk Penelitian
Program Aids di Afrika Selatan (CAPRISA), diterbitkan di majalah Science pada
bulan Juli 2010, dan kemudian dipresentasikan pada konferensi bantuan
internasional.
Untuk mencegah penularan virus HIV dari Ibu yang
menderita ke bayi atau anaknya, direkomendasikan kepada ibu tersebut untuk
tidak menyusui bayinya dan diganti dengan susu atau makanan pengganti lainnya.
Demikian pula untuk tidak
menggunakan jarum suntik secara bergantian, baik ditempat pelayanan kesehatan,
maupun bagi orang-orang yang menggunakan narkoba dalam hidupnya.
Selain itu pelayan kesehatan, yaitu; dokter, dokter
gigi, perawat dapat saja tertular penyakit ini selama melayani pasiennya.
Sehingga direkomendasikan terhadap seluruh pelayan kesehatan untuk
memperhatikan kondisi ini, untuk mencegah dirinyai penyebaran penyakit
tersebut, dengan memperhatikan sterilitas dan preventif terhadap penyebaran
penyakit ini. Dan terakhir yang juga penting adalah pendidikan terhadap
masyarakat luar atas pentingnya pencegahan penyakit ini terhadap penularannya.
Denagn
mengetahui cara pencegahan penularan HIV dan AIDS, remaja juga mengetahui
kegiatan mana yang berisiko dan tidak berisiko bagi penularan HIV dan AIDS.
Pengetahuan
mengenai cara HIV dan AIDS ditularkan membantu remaja untuk dengan kritis
memahami bahwa persoalan HIV dan AIDS lebih kepada persoalan bagaimana manusia bertanggungjawab terhadap prilakunya.
Dalam hal ini tanggung jawab bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga
tanggung jawab kepada orang lain (karena mausia adalah mahluk sosial – manusia
ada di antara manusia yang lain dan memenuhi kebutuhannya dari orang lain).
Dalam sikap bertanggungjawab ini, manusia harus menghormati, melindungi dan
menghargai manusia lain.
Dalam
kenyataan, sering kali manusia yang berada di sekitar kita tidak menunjukkan
tanggung jawabnya, karena tidak bersikap melindungi dan menghargai, bahkan
cenderung mengarahkan perilaku orang lain ke pada kegiatan yang beresiko, yang
merugikan dan mencelakakan. Di satu sisi, salah satu pihak sering “terpaksa”
dan “tidak berdaya” untuk menolak dorongan yang ada dalam dirinya atau karena
adanya doronagn dari pihak lain sehingga ia terlibat dalam kegiatan yang
berisiko tersebut. Sebagai akibatnya ia membuat keputusan yang salah, yang
sebenarnya sangat merugikan dirinya.
Kepercayaan
diri yang kuat akan membantu remaja untuk tidak lagi ‘terpaksa’ mengikuti
dorongan diri sendiri maupun orang lain. Kepercayaan diri yang kuat bahwa “saya
sanggup hidup lebih baik tanpa harus mengikuti dorongan-dorongan yang mengarah
pada tindakan yang berisiko” bisa menyelamatkan seseorang dari ancaman HIV dan
AIDS yang mematikan. Kepercayaan diri harus didukung dengan kemampuan memilih dan mengambil keputusan
yang tepat dan benar.
Usaha-usaha yang dilakukan apabila
terinfeksi virus AIDS
Usaha-usaha yang
dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi pengobatan
baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta
perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan
pengobatan tepat waktu.
Dengan adanya usaha-usaha diatas,
niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin,
apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
Beberapa
harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver” di
Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan
kombinasi. Beberapa obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam
tahap akhir untuk mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral
loard” yang prosesnya lebih mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah.
Dan semua usaha diatas seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS
itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena
AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan
sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah penting
adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan
ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang
dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi
masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS,
tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui
nasehat-nasehat yang bisamenumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang
telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya.
Adapun
usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah
penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau
informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan
dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur
atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan
diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau
informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada
semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS,
sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan
virus AIDS.
Dengan adanya usaha-usaha diatas,
niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin,
apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
Bagaimana seseorang mengetahui
apakah ia sudah terinfeksi HIV?
Tes HIV merupakan satu-satunya cara
untuk mengetahui apakah seseorang sudah terinfeksi atau belum. Untuk melakukan
tes HIV, harus disertai dengan konseling pra-test. Apabila tes yang dilakuakan
menunjukan hasil negatif, positif, atau meragukan, konseling juga harus
dilakukan. Konseling ini disebut dengan konseling pasca tes HIV. Konseling
adalah hubungan kerjasama antara konselor dan klien untuk membantu klien
memecahkan masalah yang dihadapinya. Konseling bertujuan menolong klien membuat
keputusan untuk mengubah prilakunya menjadi prilaku yang sehat, yang
bertanggungjawab, dan kemauan untuk mempertahankan perilakunya yang baru,
maupun kemampuan menghadapi masa depan dengan lebih positif.
Bagaimana caranya untuk tes HIV?
Ø Sebelum anda
memeriksakan diri, konsultasilah terlebih dahulu kepada konselor atau tenaga
kesehatan yang berpengalaman.
Ø Ketahui dan
pahami pengertian HIV/AIDS, faktor resiko dan cara penularan, introspeksi diri
dan cara pencegahannya.
Ø Apabila anda
sudah yakin dan siap menerima segala resiko dan test HIV, silahkan periksa.
Ø Pilihlah
pemeriksaan tanpa identitas untuk menjaga kerahasiaan anda.
Ø Test HIV
dapat dilakukan dirumah sakit atau laboratorium kesehatan yang melayani Test
HIV sesuai rujukan dari konselor anda (Tempat konsultasi dapat dilihat pada brosur
ini)
Ø Konsultasikan
kembali hasil tes tersebut dan minta penjelasan arti dari hasil tes tersebut
kepada konselor atau tenaga kesehatan yang berpengalaman.
TANDA-TANDA
SESEORANG TERTULAR HIV
Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa
menandai apakah seseorang telah tertular HIV, karena keberadaan virus HIV
sendiri membutuhkan waktu yang cukup panjang (5 sampai 10 tahun hingga mencapai masa yang disebut
fullblown AIDS). Adanya HIV di dalam darah bisa terjadi tanpa
seseorang menunjukan gejala penyakit tertentu dan ini disebut masa HIV positif.
Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian memeriksakan diri
dengan menjalani tes darah, maka dalam tes pertama tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam
darah. Hal ini disebabkan kaena tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 3 – 6
bulan untuk membentuk antibodi yang nantinya akan dideteksi oleh tes darah
tersebut. Masa ini disebut window period (periode jendela) . Dalam
masa ini , bila orang tersebut ternyata sudah mempunyai virus HIV di dalam
tubuhnya (walau pun belum bisa di deteksi melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV melalui
perilaku yang disebutkan di atas tadi.
Secara umum, tanda-tanda utama yang
terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan AIDS adalah:
Ø Demam tinggi
berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
Sedangkan gejala-gejala tambahan
berupa :
Ø Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh
tubuh, seperti di bawah telinga, leher, ketiak dan
lipatan paha.
Apakah IMS
itu?
IMS (Infeksi Menular Seksual) sering juga
disebut penyakit Kelamin, yaitu penyakit-penyakit yang sebagian besar ditularkan
melalui hubungan seks atau hubungan kelamin.
orang yang mengidap IMS memiliki resiko
yang lebih besar untuk terinfeksi HIV, karena luka yang terbuka memberikan
jalan masuk bagi HIV.
HIV terutama ditularkan lewat hubungan
seks, karena itu HIV juga termasuk jenis IMS.
Apakah
tanda-tanda atau gejala-gejala IMS?
Beberapa tanda atau gejala IMS adalah sebagai berikut
:
Ø Ada cairan yang keluar dari penis, vagina atau dubur. Terasa pedih atau
panas sewaktu buang air kecil dan/atau melakukan hubungan seks.
Ø Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki), serta pantat
dan kaki. Pada wanita seringkali gejala ini tidak dirasakan, walaupun
sebenarnya sudah terkena IMS.
Ø Melepuh, lecet, kutil, ruam dan/atau pembengkakan di sekitar kelamin, alat
kelamin dan/atau mulut.
Ø Gejala seperti itu juga meliputi demam, pusing nyeri otot dan/atau
pembengkakan kelenjar.
Ø Jika anda merasakan salah satu tanda atau gejala diatas, segera periksa
diri ke dokter atau layanan kesehatan terdekat.
Tantangan dan harapan
Pengobatan Penyakit AIDS
pengobatan terhadap AIDS masih
menggunakan antivirus yang lazim disebut Abacavir. Anti virus ini
menghambat transkirpsi atau replikasi protein virus HIV. Sehingga diharapkan
dapat menghambat pertumbuhan virus HIV didalam tubuh penderita. Dengan obat ini
orang yang terinfeksi HIV dan mengkonsumsi obat tersebut, akan mengalami
peningkatan daya tahan tubuhnya. Sehingga dapat meningkatkan harapan hidup
penderita AIDS.
Namun dilain sisi, antivirus Abacavir,
mempunyai efek samping berupa lipodistrofi, dislipidemia, diare, resistensi
insulin, peningkatan risiko kardiovaskular dan cacat lahir.
Sehingga untuk memperkuat kerja antivirus diatas, sebaiknya ditambahkan dengan suplemen dan komplementer medicine. Dewasa ini telah ditemukan cukup bukti hasil penelitian yang dapat mendukung penggunaan obat-obatan herbal, suplemen vitamin dan mineral pada orang yang terinfeksi HIV dan penderita AIDS.
Sehingga untuk memperkuat kerja antivirus diatas, sebaiknya ditambahkan dengan suplemen dan komplementer medicine. Dewasa ini telah ditemukan cukup bukti hasil penelitian yang dapat mendukung penggunaan obat-obatan herbal, suplemen vitamin dan mineral pada orang yang terinfeksi HIV dan penderita AIDS.
Selain itu para peneliti dan ahli
kesehatan, sedang berjuang keras untuk menemukan Vaksin monoclonal anti virus,
yang dapat secara efektif mencegah dan sekaligus mengobati penyakit AIDS.
Menurut laporan New England Journal of Medicine 2011, dan berdasarkan uji coba
pra klinis telah ditemukan antivirus yang berfokus pada antibody monoclonal
tersebut.
Diharapkan penelitian ini akan
berhasil, sehingga zat tersebut akan memberikan proteksi yang komprehensif
terhadap daya tahan tubuh penderita, yang pada akhirnya dapat membunuh virus
HIV didalam tubuh. Sehingga kematian jutaan umat manusia diseluruh dunia akibat
virus HIV dapat dicegah.
BAB V
KESIMPULAN
dan SARAN
KESIMPULAN
Tuhan YME. Mempunyai kekuasaan dalam mengatur segala
sesuatu yang ada dimuka bumi ini, Dialah yang menciptakan alam semesta dengan
segala isinya. Begitupun dengan segala peristiwa yang terjadi dimuka bumi ini
misalnya : kebahagiaan, kesedihan bencana alam, kelahiran, kematian, dan
sebaginya. Muncullah virus HIV/AIDS merupakan salah satu peristiwa besar dalam
sejarah kehidupan manusia.
HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia,
dan dan dapat menyebabkan timbulnya AIDS, yang merusak sistem kekebalan tubuh
manusia, sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan lam kelamaan akan
meninggal, sudah menjadi sifat manusia yang selalu ingin merasakan kenikmanatan
tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan perzinahan, penggunaan
narkotika suntikan, dan sebagainya. Kits umat manusia sudah mengetahui bahwa
perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama
masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap
saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks, Mucikari, dan
orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual
diluar nikah. Dan berbahaya, dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya.
Adapun gejala-gejala yang dapat kita lihatpada
penderita AIDS yaitu demam yang berkepanjangan di sertai keringat malam, batuk
dan sariwan yang terus menerus,berat badan turun dengan drastis, dsb, yang akan
di akhiri dengan kematian.
Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari
hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak
melakukan hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika
suntikan, dan sebagainya.
AIDS merupakan cobaan atau bahkan hukuman daru
Tuhan,yang tidak pernah di duga oleh umat manusia.
Tapi bagaimanapun beratnya cobaan yang diberikan,
Tuhan YME. Akan selalu membukakan jalan bagi umatnya. Misalnya : sekarang
dicanada telah ada obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi.
Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan
secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
SARAN
Ø Hendaknya
kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha
menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan AIDS.
Ø Jangan
melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-ganti
pasangan seksual.
Ø Apabila
berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu apakah alat
suntik itu steril atau tidak.
Ø Apabila
melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah tranfusi
darah itu bebas dari virus HIV.
Ø Bagi para
generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika melalui alat
suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja menularkan
AIDS, karena alat-alat aeperti itu tidak ada gunanya.dan hindarkan diri dari
pergaulan bebas yang bersifat negatif.
Ø Apabila ada
seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang
mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan denganbaik, agar
segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa menghindarkan
diri sejak dini dari AIDS.
Ø Orang yang
mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya menggunakan kondom
apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS tidak menular pada pasangan
seksualnya.